Sebagai kebutuhan pokok bagi manusia, air akan selalu di cari untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pasokan air bersih sangat diperlukan untuk berbagai hal, terutama untuk kebutuhan air minum. Oleh karena itu usaha air minum ini mempunyai prospek yang menjanjikan. Apalagi memiliki konsultan air minum kemasan saat melakukan usaha ini.
Pada masa pandemi, beberapa orang kehilangan pekerjaan sehingga mencari cara baru untuk tetap produktif. Tak salah jika usaha air minum isi ulang ini menjadi pilihan. Usaha yang satu ini cukup simple dan pelaku usaha tidak perlu menyiapkan banyak hal. Berikut ini beberapa hal yang harus dilakukan oleh pelaku usaha air minum sendiri, yaitu:
1. Menentukan Sumber Mata Air yang Baik
Untuk memulai suatu usaha yang berkaitan dengan air, maka yang perlu diperhatikan adalah cara mendapatkan sumber daya untuk usaha tersebut. Pelaku usaha perlu memperhatikan kualitas air yang akan digunakan seperti dari PDAM atau lebih baik jika berasal dari air pegunungan langsung. Akan lebih baik jika pelaku usaha bisa memperoleh air dari sumber yang asli.
Untuk memulai usaha awal memang membutuhkan effort lebih. Pemilihan air untuk usaha ini juga harus diperhatikan agar tidak mengecewakan konsumen nantinya. Jika tidak memungkinkan dapat air langsung dari pegunungan, tidak perlu risau karena dalam usaha ini banyak franchise yang menawarkan kerjasama.
2. Menyiapkan Modal dengan Matang
Untuk memulai usaha ini juga membutuhkan modal yang cukup. Pelaku usaha harus memperhitungkan biaya untuk sewa tempat, pembelian alat depot air isi ulang, pembelian galon, biaya perizinan dan lain-lain. Pelaku usaha juga harus memperhitungkan biaya operasional usaha.
3. Menyediakan Tempat Usaha
Di awal membuka usaha ini tidak memakan banyak tempat sehingga tidak perlu menyewa tempat yang besar. Selain memikirkan beban biaya sewa yang diperlukan, pelaku usaha juga harus memperhatikan apakah lokasi tersebut strategis untuk melakukan usaha air minum. Misalnya berdekatan dengan tempat kos-kosan, sekolah, UMKM dan lain-lain.
Untuk mendapatkan konsumen maka pelaku usaha harus mencari lokasi yang strategis untuk memulai usaha. Meski demikian, tidak melulu konsumen dalam jumlah besar karena pelaku usaha dapat menjadikan tetangga di sekitarnya sebagai konsumen. Oleh karena itu, pelaku usaha bisa membuka usaha air minum ini di rumah.
4. Menyiapkan Perizinan
Memulai usaha air minum isi ulang perlu mendapatkan izin mengenai kelayakan air yang digunakan. Untuk mendapatkan sertifikasi tersebut pelaku usaha harus melakukan uji kelayakan air minum yg digunakan dan memproses perizinan usaha. Usaha yang telah mendapatkan sertifikasi kelayakan dan perizinan usaha akan lebih meyakinkan konsumen sebagai pembeli.
Untuk menyiapkan perizinan ini pelaku usaha dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan konsultan air minum kemasan. Dengan demikian konsultan akan membantu pelaku usaha untuk mendapatkan sertifikasi dan juga perizinan usaha. Menjaga kelayakan air dan perizinan resmi ini penting dilakukan untuk menjaga kepercayaan konsumen.
5. Melakukan Promosi dengan Iklan yang Menarik
Pelaku usaha harus bisa memberikan pelayanan dan juga pemasaran yang menarik. Tujuannya agar konsumen mau datang ke depot air minum isi ulang milik pelaku usaha. Untuk usaha awal pelaku usaha dapat melakukan promosi melalui media sosial atau bahkan gethok tular dengan bantuan kerabat dan tetangga.
Hal ini karena pada masa pandemi seperti ini, air minum kemasan semakin banyak diminati. Pelaku usaha dapat memberikan pelayanan seperti melakukan pesan antar secara online. Hal tersebut sangat penting terutama untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Memulai usaha air minum kemasan bukanlah usaha yang sulit, apalagi ada konsultan air minum kemasan yang bisa membantu. Pelaku usaha tidak perlu menyiapkan banyak hal untuk melakukan usaha ini, namun keuntungan yang diperoleh cukup menjanjikan. Kebutuhan air yang akan selalu dicari, maka tak ada salahnya jika mencoba usaha ini selama masa pandemi.