Emas memang sudah dikenal sebagai instrumen investasi paling aman. Sekarang investasi dalam bentuk emas menjadi lebih mudah karena ada trading emas. Namun, seperti bentuk investasi yang lainnya ada resiko trading emas yang harus para investor perhatikan sebelum memulai investasi. Seperti yang diketahui, trading emas ini berbeda dengan investasi dalam bentuk emas batangan yang konvensional.
Tidak ada bentuk fisik dari investasi emas secara trading. Namun, keuntungan yang bisa didapatkan bisa jauh lebih besar. Karena, keuntungan yang didapatkan akan dipantau secara real time. Sebelum mengetahui resiko apa saja yang perlu diperhatikan. Berikut adalah pengertian dari trading emas itu sendiri:
Mengenai Trading Emas
Secara sederhana kegiatan bisnis trading emas ini adalah proses jual beli emas yang seperti biasa. Hal yang membedakan proses jual beli secara trading dan yang konvensional adalah penyelesaian transaksinya dan perpindahan emas fisiknya. Pada transaksi konvensional, dua pihak yang menjual dan membeli akan bertemu secara langsung.
Bentuk fisik emas ada dan bisa langsung ditukarkan dengan uang tunai. Sementara, dalam trading emas, transaksi dilakukan secara online. Tidak ada perpindahan fisik emas , yang ada adalah pencatatan transaksi yang sah secara digital.
Setelah dalam berat tertentu, emas yang dimiliki bisa dijadikan bentuk fisik. Jika, para pemiliknya menginginkan. Transaksi ini akan dijembatani oleh broker. Salah satunya seperti sickforprofit.com. Melalui platform ini para pengguna bisa memantau pergerakan harga emas secara real time.
Resiko Dari Trading Emas
Seperti yang dikatakan sebelumnya, sebagai salah satu instrumen dalam investasi tentu saja ada resiko trading emas. Resiko ini harus dipahami dengan baik oleh para calon traders emas sebelum memulai trading dengan komponen emas. Berikut adalah resiko-resiko yang harus dipahami:
Adanya Resiko yang Berkaitan dengan Margin
Karena dilakukan secara online dengan aplikasi atau situs tertentu. Maka, para traders emas harus melakukan top up terlebih dahulu. Saat melakukan top up ini, biasanya broker dari trading tersebut akan menetapkan margin tertentu.
Untuk melanjutkan transaksi, para traders harus memenuhi margin tersebut baru dapat melanjutkan transaksi. Jadi, jika para traders kurang saldonya maka harus melakukan top up lagi untuk memenuhi syarat transaksi pada margin yang sudah ditetapkan.
Ada Resiko Terhadap Leverage
Leverage merupakan strategi investasi dengan meminjamkan dana untuk melakukan trading. Hal tersebut membuat leverage merupakan salah satu aspek investasi dengan resiko yang paling besar.
Semakin besar leverage yang para traders ambil, tentu saja semakin tinggi juga resiko untuk kehilangan dana tersebut. Namun, jika para traders emas bisa mengelolanya dengan baik. Fasilitas ini bisa menjadi keuntungan tertentu bagi para traders emas.
Itulah resiko trading emas yang harus dipahami oleh para calon traders. Walaupun resikonya terbilang besar, namun hal ini setara dengan keuntungan real time yang bisa didapatkan. Karena itu, jika dipahami dengan benar investasi emas dalam bentuk trading ini bisa sangat menguntungkan.