Bagaimana caranya mencintai pekerjaan yang kita miliki sekarang? Jika Mama tidak suka pekerjaan Mama sekarang, bukan berarti harus berhenti kok, Ma. Mungkinkah Mama bosan? Beberapa tips ini bisa membantu Mama agar pekerjaan tidak menjadi hal yang memusingkan.
Mencintai pekerjaan yang kita miliki akan membuat semuanya lebih mudah. Namun, somehow, meski mereka yang workaholic pun pasti ada saja waktu di mana kerja bukan merupakan hal yang paling favorit untuk dilakukan.
Wajar saja kok, kalau kita merasa pekerjaan kita begitu menyebalkan di satu waktu. Namun, pekerjaan yang menyebalkan bukan berarti lantas membuat kita berpikir untuk berhenti bukan?
Kita bisa kok mengubah “menyebalkan” menjadi “menyenangkan”. Ya, kita bisa membuat diri kita sendiri mencintai pekerjaan kita, meski sebenarnya pekerjaan tersebut juga bukan dream job kita. Ikuti terus artikel ini ya, Ma.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengubah “membenci” menjadi “mencintai pekerjaan”
1. Tidak Mengeluhkan Keadaan
Perilaku dan pikiran negatif kebanyakan akan selalu menimbulkan dampak yang lebih negatif lagi.
Berbicara jelek tentang fasilitas kantor, rekan kerja apalagi menebar gosip tentang hal-hal yang terjadi di dalam atau di luar kantor sehubungan dengan karier, pastinya akan membuat semuanya menjadi semakin terlihat buruk.
Duh, yang ada hanya aura tidak produktif bukan, Ma? Bisa-bisa Mama dicap jadi biang gosip.
Untuk bisa semakin mencintai pekerjaan Mama, Mama harus bisa mengubah cara pandang Mama. Nggak mungkin kan hanya ada keburukan semata dalam satu hal, begitu pula dengan pekerjaan Mama. Pasti ada sesuatu yang bisa dilihat dari sisi positif di tempat kerja.
2. Jujur Kepada Diri Sendiri
Oke, mungkin memang ada sesuatu yang membuat Mama merasa tidak mencintai pekerjaan Mama, ada yang membuat Mama nggak suka melakukan pekerjaan Mama.
Nah, tugas Mama sekarang adalah cari tahu mengapa dan ada apa. Alasannya bisa jadi sesuatu yang lebih spesifik, seperti tim kerjanya, pekerjaan yang menumpuk, jarak tempat kerja yang menghabiskan berjam-jam, atau yang lain.
Tapi, jangan menutup mata bahwa mungkin yang menjadi permasalahannya adalah diri kita sendiri, Ma. Itu akan jadi hal yang berbeda.
Kalau memang masalah utama adalah pada diri Mama sendiri, maka tidak ada salahnya kita introspeksi, Ma. Barangkali memang kita yang salah, mungkin memang kita yang terlalu sulit menyesuaikan diri. Bisa jadi juga, mungkin kita yang terlalu berharap banyak terhadap pekerjaan kita.
Menurunkan standar terhadap harapan bukanlah hal yang mustahil dan bisa saja kita lakukan demi bisa “menyerah” pada keadaan. Misalnya begini, Mama tidak mencintai pekerjaan Mama karena gajinya yang terlalu kecil untuk bisa membayar cicilan rumah. Nah, di sinilah letak kesalahan kita. Mungkin gaji kecil memang sudah standar bagi jenis pekerjaan dan job desc yang Mama lakukan sekarang. Jika memang gaji Mama kurang untuk bisa membayar cicilan, maka barangkali mencari pekerjaan sampingan bisa menjadi alternatif.
So, cari tahu alasan Mama tidak mencintai pekerjaan Mama, kemudian atasi dari mulai penyebabnya. Bisa jadi, justru permasalahannya datang dari diri kita sendiri.
3. Buat Perencanaan
Rencana di sini bukanlah rencana untuk keluar dari pekerjaan. Bukan, Ma. Justru sebaliknya, rencana agar pekerjaan yang tidak disukai menjadi sediikit disukai. Dari membenci pekerjaan menjadi mencintai pekerjaan.
Tulislah di kertas atau notes di smartphone, hal apa saja yang ingin dicapai oleh Mama. Rencanakan hal personal yang ingin dicapai; promosi, jenjang karier yang baru, target terlampaui, atau gaji yang bertambah.
Kemudian, setelah merencanakannya, hal yang paling penting berikutnya adalah melakukannya. Tentukan deadline dan apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai target personal Mama tersebut.
4. Transfer Departemen
Jika menurut Mama departemen sekarang tidak cocok, coba tanyakan apakah atasan terbuka dengan ide transfer departemen.
Tapi sebelum mengajukan permohonan mutasi atau pindah departemen kepada atasan, jangan lupa untuk mencari tahu terlebih dahulu mengenai departemen yang menjadi incaran Mama tersebut ya. Pikirkan tentang bagaimana Mama bisa menambah nilai pada departemen tersebut, atau kontribusi optimal apa yang bisa Mama berikan yang pastinya harus sesuai dengan skill Mama.
Yang pasti, pertimbangkan masak-masak mengenai kemungkinan mendapatkan kesulitan atau masalah terkait dengan job desc di departemen yang baru. Jangan sampai, karena kemudian menghadapi permasalahan, Mama jadi tak mencintai pekerjaan Mama lagi.
Kalau memang demikian … hmmmm … sepertinya memang ada yang salah dengan Mama.
5. Ubah Job Description
Nah, jika atasan Mama melihat bahwa tak mungkin Mama bisa pindah departemen, maka mungkin Mama bisa mengajukan pertimbangan untuk mengubah job description Mama.
Cari tahu, apa yang menjadikan Mama tak mencintai pekerjaan Mama; apakah karena job desc Mama terlalu banyak? Atau mungkin, malah justru kurang banyak? Atau, kurang menantang?
Atasan Mama seharusnya mengerti, jika memang job desc Mama kurang sesuai. Maka usulkanlah perubahan, Ma. Nggak ada salahnya kan? Semua kan demi kinerja perusahaan juga, yang berarti termasuk akan berpengaruh pada tim dan juga atasan Mama.
6. Menjaring orang di luar tim atau departemen Mama
Bertemu orang baru dari separtemen lain akan memberikan Mama perspektif baru.
Eits, bukan berarti Mama tidak menyukai rekan-rekan kerja satu tim sih, tapi solusi ini membuat Mama berkembang sehingga bisa mencintai pekerjaan lebih lagi. Carilah orang-orang yang bisa diajak bekerja sama dengan baik. Siapa tahu Mama bisa membuat tim baru yang lebih baik lagi dan bisa Mama percaya, bukan?
7. Menciptakan Sistem
Mungkinkah Mama bosan?
Sebagian besar waktu Mama dihabiskan menatap ke dinding yang sama, meja dan layar komputer yang sama setiap hari di tempat yang sama.
Huh, sungguh membosankan!
Kalau memang demikian, Mama butuh mengatur sistem yang membuat Mama lebih enjoy dalam bekerja. Misal, mengatur meja kerja Mama yang polos, memasang papan kecil atau meshboard untuk reminder poin yang mau disampaikan saat rapat atau memasang foto keluarga agar Mama bisa melihat hangatnya senyuman dari anak Mama.
Selain itu, Mama juga bisa membuat sistem baru di komputer. Misal menggunakan Google Calendar untuk mengatur jadwal pribadi. Ada sederet email yang belum sempat dibaca? Unduh aplikasi untuk mengatur kotak masuk email Mama.
Menjadi working mom pasti ada ups and downs, tapi siapa bilang rasa senang dan nyaman tidak bisa dipupuk? Jika Mama membenci pekerjaan Mama, pastinya tidak akan ada hasil apa pun yang bisa Mama peroleh dan keadaan bisa makin buruk kapan saja. Belajarlah mencintai pekerjaan Mama, maka meski sedikit demi sedikit, Mama pun akan merasakan hasilnya yang positif.
Let us know how it goes, Ma!