Dilema ibu bekerja dalam mengurus anak salah satunya adalah membagi waktu yang tepat. Don’t worry Ma, 13 tips ini bisa bantu Mama mengatasinya.
Bagi setiap Mama yang memilih untuk menjadi stay at home mom ataupun ibu bekerja, pastinya memiliki alasan yang nggak bisa didebat. Dan setiap pilihan yang dipilih has its own struggle.
Menjalani peran ibu bekerja, menyeimbangkan kehidupan kantor dan keluarga bukanlah perkara yang mudah. Itulah yang saya rasakan selama ini dan mungkin ibu bekerja di luar sana.
Ibu bekerja waktunya terikat. Senin sampai jumat bahkan sabtu, pergi subuh saat anak masih tidur, dan terkadang pulang ketika anak telah lelap. Hati ini terkadang sedih melihat kondisi seperti ini. Tapi, mau gimana lagi, semua dilakukan demi masa depan dan kebahagiaan keluarga.
Agar bisa ‘waras’ di tengah pekerjaan kantor dan rumah, saya merasa perlu adanya tips bagi kami khususnya ibu bekerja dalam membesarkan anak.
Beberapa pekan lalu, instansi tempat saya mengais rezeki mengadakan seminar parenting tentang kiat efektif membesarkan anak bagi ibu bekerja. Pas banget dengan apa yang saya cari!
Seminar parenting ini disampaikan oleh Ibu Novita Tandry. Beliau adalah seorang psikolog anak dan remaja, konsultan pendidikan anak dan remaja, Managing Director Tumble Tots Indonesia.
Berikut 13 tips efektif bagi ibu bekerja dalam membesarkan anak.
1. Pintar mencuri waktu
Mencuri waktu dalam hal ini agar bisa menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Manfaatkan momen saat mengantar anak ke sekolah. Selama perjalanan kita bisa mengobrol banyak hal.
Kalau nggak bisa karena anak-anak diantar Papa, luangkan waktu sedikit saat Mama tengah merias wajah, sambil dandan atau saat menyiapkan sarapan.
Intinya, manfaatkan waktu sekecil mungkin untuk ngobrol dengan anak-anak.
2. Carilah tempat kerja ramah keluarga (jika memungkinkan bagi Mama)
Kantor yang ramah keluarga itu seperti adanya tempat penitipan anak, memberikan hak cuti hamil yang sebagaimana mestinya, jam kerja yang fleksibel khususnya untuk ibu bekerja, tidak banyak perjalanan bisnis ke luar kota atau negeri, adanya ruang menyusui.
3. Quality time with kids
Untuk ibu bekerja waktu adalah masalah utama.
Waktu bersama anak pun bisa dihitung dengan jari durasinya. Untuk itu, ada baiknya kita tidak membuang kesempatan untuk beinteraksi dengan anak, sesingkat apapun itu.
Hal-hal kecil yang bisa Mama lakukan saat pulang kantor seperti ngobrol dengannya, makan bareng, menanyakan kejadian hari ini, menemani mereka belajar. Kecil tapi sangat berarti bagi mereka Ma.
Memang benar badan kita sudah letih, tapi bonding dengan anak tetap harus jalan.
Jangan lupa untuk memberikan sentuhan fisik seperti memeluknya, mencium, mengelus kepala.
Akhir pekan merupakan waktu yang tepat bagi ibu bekerja untuk memiliki quality time dengan anak-anak. Ajak mereka membantu masak di dapur, atau jalan berdua saja.
Saran dari Ibu Novita, berikan waktu khusus untuk masing-masing anak. Jika selama ini tiap akhir pekan Mama jalan berempat, usahakan untuk pergi berdua saja dengan satu anak. Sehingga anak merasa dihargai dan di situ bisa dijadikan sesi curhat.
4. Bangun komunikasi dengan yang mengurus anak-anak
Ketika bekerja, biasanya kita menitipkan anak dengan pengasuh atau nenek.
Mama mesti membangun komunikasi yang baik dengan mereka karena ini berpengaruh terhadap kasih sayang sayang pengasuh terhadap anak.
5. Pengawasan dari kita pun perlu
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang bermasalah, pada umumnya berasal dari keluarga yang kurang mengawasi anaknya.
Walaupun Mama bekerja pengawasan tetap mesti dijalankan. Mama tahu jam berapa sekolahnya, tanyakan ke pengasuh mereka lagi apa dan penting juga Mama terapkan agar setiap kali anak jalan lapor ke Mama.
7. Tentukan prioritas
Sebagai ibu bekerja, Mama harus bisa tegas terhadap diri sendiri bahwa urusan kantor cukup di kantor saja. Jangan membawa pekerjaan kantor ke rumah.
Karena di rumah adalah waktu untuk Mama dan keluarga.
7. Belajar berkata TIDAK
Biasanya nih di kantor sering ada tawaran untuk kumpul dengan teman-teman di kafe atau menghadiri event ini itu. Mama harus bisa berani berkata TIDAK untuk ajakan tersebut.
Bukan berarti kita menjadi anti sosial, tidak Ma. Karena kita punya prioritas lain yang lebih membutuhkan perhatian.
8. Jangan menggunakan uang sebagai pengganti waktu dan kasih sayang!
Rasa bersalah karena waktu yang sedikit dengan anak itu selalu membayangi kita para ibu bekerja.
Dan terkadang sebagai pengganti rasa bersalah itu, kita berusaha membayarnya dengan materi. Apapun yang diminta anak walau harganya mahal kita mengiakan. Karena kita berpedoman, sudah capek kerja toh ini semua demi anak.
Ada baiknya kita mengganti kebiasaan seperti itu dengan hal positif.
Begini, Mama bisa menerapkan reward ketika anak-anak bisa melakukan pekerjaan kecil yang berguna bagi mereka.
Contohnya, Mama dan si kecil sepakat jika mereka dalam seminggu bisa mandi dan berpakaian sendiri tanpa bantuan pengasuh, atau selama seminggu bisa membereskan mainan sendiri setelah bermain, maka anak bisa mendapatkan reward.
Reward-nya seperti apa? Bisa dibelikan mainan favorit mereka.
Hal seperti ini bagus untuk kita terapkan karena dampaknya baik untuk anak-anak dan mengajarkan mereka untuk berusaha dalam mendapatkan sesuatu.
9. Siapkan keperluan keluarga sebelum ke kantor
Pagi adalah waktu yang paling hectic bagi ibu bekerja.
Banyak hal yang harus disiapkan sebelum kaki melangkah keluar rumah, bener nggak Ma?
Sebisa mungkin siapkan segala sesuatu dengan menyicilnya di malam hari. Seperti menu sarapan. Ada beberapa resep masakan yang bisa Mama lakukan di malam hari dan di pagi hari tinggal memanaskan atau menggoreng.
10. Bikin daftar menu untuk seminggu
Jika Mama memiliki ART yang bisa masak, ini mah nggak masalah ya.
Lain hal jika Mama mesti turun tangan langsung untuk urusan masak ini.
Sedikit berbagi trik nih. Saya biasanya membuat daftar menu dan belanja untuk satu minggu.
Jadi, saat masak di pagi hari, nggak repot harus mikir menu apa atau bahannya kurang. Simpel kan?
11. Kompak dalam mendidik anak
Mendidik anak adalah kewajiban Mama dan Papa.
Orang tua harus memiliki kata sepakat tentang hal-hal dalam mendidik anak. Karena efeknya, anak akan mudah menangkap rasa saya yang menyenangkan dan tidak bagi dirinya.
Contohnya, Mama melarang anak menonton tv dan memintanya mengerjakan PR. Tapi, Papa malah membela anak dengan alasan menonton tv dapat mengurangi stres.
Jika ini terjadi di hadapan anak, maka mereka akan menganggap Mama jahat dan Papa baik. Efeknya, setiap kali Mama memberi perintah, anak akan melawan dan berlindung di balik pembelaan Papa.
Di hadapan anak, jangan sampai berbeda pendapat untuk hal-hal yang berhubungan langsung dengan persoalan mendidik anak. Harus bisa saling mendukung.
12. Ajari anak Mandiri
Mengajari anak untuk mandiri bisa dimulai sejak dini Ma.
Contoh kecil, mengajari mereka memakai pakaian dengan benar, dan juga mandi. Jika ini terus Mama terapkan, dengan sendirinya mereka akan terbiasa.
Apalagi saat anak sudah berusia sekolah. Banyak hal yang bisa mengajarkannya mandiri sekaligus membantu Mama seperti menyiapkan bekal sekolah.
13. Me time
Menjaga agar pikiran tetap ‘waras’, tubuh tetap sehat nggak ada salahnya Mama mengambil sedikit waktu untuk me time.
Penting banget loh me time ini karena terbukti bisa menurunkan kadar stres. Dan saat selesai me time, terasa ada energi baru lagi dalam menghadapi segudang aktivitas.
Me time pun nggak selamanya harus mahal, hal kecil seperti membaca buku pun sudah menjadi salah satu me time murah meriah dan bisa dilakukan di rumah. Ataupun pengin pijat sekalian luluran? Sekarang banyak terapis yang datang ke rumah. Bisa hemat waktu dan tenaga kan.
Tugas seorang ibu memang tak pernah usai dan kita pun menjalaninya dengan penuh suka cita. Ups and down itu sudah biasa, anggap saja warna-warni motherhood.
Untuk ibu bekerja jangan pernah berkecil hati karena hanya memiliki sedikit waktu untuk anak-anak. Be sure, mereka mengerti kok keadaan kita.
Semoga 13 tips ibu bekerja ini bermanfaat bagi Mama ya. Dan semoga kita bisa menjadi ibu yang lebih baik lagi untuk anak-anak.
Semangat, Ma!