Agar Ibu Bekerja Bisa Menggunakan Waktu Lebih Efisien, Berikut 4 Cara yang Bisa Dilakukan!

Weekend mungkin bak ‘surga dunia’ bagi para ibu bekerja. Cuma di weekend Mama bisa menikmati kehidupan yang sewajarnya? Itu juga hanya ‘off’ dari siklus ‘nine to five’, tapi teteup ya, pekerjaan rumah tangga nggak kenal tanggal merah.

Urusan kerja dan urusan rumah kok rasanya mustahil untuk ‘seimbang’.

Well, Mama perlu tahu, American Psychological Association and the Society for Human Resource Management menggunakan istilah work-life-fit yang menyatakan. bahwa pekerja harus memisahkan per bagian urusan hidup mereka untuk dijalankan secara bersamaan.

Istilah work-life-balance dinilai tidak mungkin untuk dilakukan lagi, karena saat Mama ‘menambahkan waktu ekstra’ untuk urusan kerja, maka Mama akan ‘mengurangi’ waktu untuk urusan rumah tangga.

Nah, nggak perlu bingung, Ma. Seperti biasa,selalu punya tips untuk segala sesuatu, termasuk tips untuk membantu para ibu bekerja untuk meng-handle urusan rumah dan kantor secara lebih baik.

Mau, Ma? Yuk, cuss!

4 tips untuk para ibu bekerja agar waktunya lebih efisien

1. Totalitas

Saat masa ‘nine to five’ di kantor, dedikasikan rentang waktu itu untuk urusan pekerjaan.

Kesampingkan dulu pikiran, Si Sulung bisa nggak yah, ujiannya?” Atau mungkin “Bisa nggak yah, si Mbak ART yang baru mengerjakan pekerjaan rumah?” Juga soal, Mama Mertua kecapekan nggak yah, ngurus si Bungsu? Telpon dulu ah!”

Hmmm, sebaiknya fokus dulu deh, Ma. Kecuali memang Mama sudah menyelesaikan kewajiban Mama hari itu. Tekadkan bahwa kerjaan selesai saat di kantor agar tidak harus dibawa pulang ke rumah. Ciptakan rutinitas serta kebiasaan yang membuat diri Mama lebih efisien dalam memanfaatkan waktu.

Begitu juga saat di rumah, be fully mother! Silent saja handphone Mama, dan tutup laptop untuk mengecek email dan kerjaan. Memang sih, pada kenyataannya nggak akan serigid itu, tapi setidaknya gak sehectic biasanya kan, Ma.

Everything is in control!

 

2. Libatkan Papa

Inget loh, Ma! Parenting itu dilakukan oleh kedua orangtua. Bukan oleh Mama doang, atau 70% tugas Mama dan 30% tugas Papa sebagai orangtua.

Pekerjaan rumah, edukasi anak, iuran keperluan rumah tangga yang harus dibayar, nggak sepenuhnya harus Mama yang urus, lho. Kolaborasi dengan suami itu penting banget! Meski Mama adalah ibu bekerja, dan Papa juga kerja kantoran, dua-duanya harus juga bersinergi saat berada di rumah.

So, jangan segan untuk kompromi dengan Papa. Misalkan Mama merasa nggak efektif untuk antar-jemput anak setiap hari kerja. Apakah ada alternatif lain agar Papa, Mama, dan anak dapat menyelesaikan urusan tanpa memberatkan satu sama lain? Yes, Mama bisa minta izin Papa untuk daftarkan anak Mama ikut jemputan sekolahan.

Ketika menghadapi kendala ada Papa yang bisa membantu!

 

3. Libatkan Anak

“Kakaaak! Yuk, beresin ruang TV-nya dulu, Nak! Baru boleh main bola.”

Mama seorang ibu bekerja dengan 3 orang anak? Si sulung yang lagi persiapan ujian untuk masuk SMA unggulan, anak tengah Mama ikut banyak ekskul dan kegiatan di luar sekolah, dan si bungsu yang masih usia prasekolah dan masih manja minta ditemenin ke sana kemari harus Mama handle sendirian?

Wah, rasanya dua tangan tidak cukup untuk mengurus semuanya sekaligus ya! So, beri pengertian ke anak-anak Mama bahwa mereka bertiga, sebagai saudara, harus saling membantu.

“Kak, Kakak tolong bikinin susu anget buat Adek. Bisa yah?”
“Dek, ke toko mainannya ditemenin sama Kakek nggak apa-apa ya?”

Pekerjaan rumah yang bisa diselesaikan bersama pun nggak sepenuhnya tanggung jawab Mama. Si kecil juga harus belajar bertanggung jawab sedari dini, lho.

Kalau si kecil yang bikin ruang TV berantakan banget, ajarkan ia untuk merapikannya. Bungkus camilan yang belum dibuang, remah-remah biskuit yang tumpah di karpet, dan mainan yang tercecer di kolong sofa. Kalau Mama sendiri yang kerjakan sementara ada ‘kerjaan’ lain yang harus diselesaikan kan pasti kewalahan!

 

4. Jangan menunda

Yashhh!

Udah capek banget pulang kantor dan pengin langsung rebahan di kasur? Eits, siapin dulu keperluan untuk besok harinya!

Mama berpikir saat petang terlalu capek untuk menyelesaikan suatu urusan yang terlihat sepele? Coba pikir ulang, Ma. Kayaknya, akan jauh lebih capek dan repot kalau Mama urus persiapan besok saat 1-2 jam sebelumnya. Lakukan apa yang bisa dilakukan saat ini.

Untuk siapkan bekal anak besok hari? Cuci dan potong sayuran malam harinya, siapkan bumbu-bumbu di satu nampan, dan masukkan ke dalam tupperware sehingga besok paginya tinggal Mama olah.

Yes, ibu bekerja harus benar-benar tahu bagaimana mengakali waktu.

Nah, dengan menerapkan 4 tips tersebut aktivitas Mama sebagai ibu bekerja akan jauh lebih efisien bukan, Ma? Kalau Mama sering kali lupa urusan yang sekiranya sepele, gunakan reminder di smartphone Mama ya. Para ibu bekerja yang tadinya sudah mahir dalam manajemen waktu pun akan lebih terbantu lagi untuk mengefisienkan waktu!

Happy working ya, Ma!

Sumber : https://ruber.id