7 Cara Jitu Memperbanyak Anakan Padi Secara Tepat

Memperbanyak anakan padi bisa membuat petani padi mendapatkan hasil panen yang berlimpah. Anakan padi yang semakin banyak itu berarti potensi bulir malai yang dihasilkan juga akan semakin banyak dan pada saat panen hasil produksinya akan semakin banyak.

Untuk bisa memperbanyak anakan padi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

Membuat media tanam yang sesuai untuk tanaman padi

Media tanam atau sawah yang sesuai akan membuat tanaman padi muda atau bibit padi dapat tumbuh dengan baik ketika dipindah. Buatlah media tanam yang strutur tanahnya gembur dan mengandung banyak bahan organik. Pastikan pula tanah bebas dari koloni jamur maupun bakteri patogen.

Sebaiknya sebelum dilakukan penanam, semprot tanah menggunakan pupuk organik cair khusus tanaman pangan. Jenis pupuk ini mampu menghilangkan koloni jamur maupun bakteri patogen di dalam tanah.

Perendaman Bibit

Agar bibit tanaman padi bisa dihentikan masa dormansinya dan memulai masa proses imbibisinya maka perlu dilakukan perendaman bibit. Hal ini agar tahap perkecambahannya bisa mulai, perendaman ini dilakukan menggunakan pupuk organik cair GDM khusus tanaman pangan. Proses perendaman dilakukan dengan cara sebagai berikut :

  • Larutkan Pupuk Organik Cair GDM Khusus untuk tanaman pangan sebanyak 500 ml dengan air sebanyak 10 liter.
  • Masukkan benih padi ke dalam larutan yang telah dipersiapkan tersebut.
  • Lakukan perendaman ini paling tidak selama 10 – 12 jam.
  • Setelah itu benih diangkat dan ditiriskan, letakkan benih pada wadah yang bersih.
  • Barulah benih sudah siap untuk disemaikan.

Penyemaian Padi

Proses penyemaian padi harus dilakukan dengan baik, hal ini merupakansalah satu kunci sukses menghasilkan banyak anakan padi. Untuk lebih jelasnya berikut adalah cara penyemaian padi yang baik dan penggunaan pupuk agar memperbanyak anakan padi :

  • Semailah padi pada satu hamparan luas guna memudahkan proses pemeliharaannya agar mendapatkan cahaya matahari secara langsung.
  • Untuk setiap 1 hektar lahan, luas lahan semai yang dibutuhkan adalah sekitar 500 meter persegi.
  • Bajaklah lahan hingga 3 kali dan menghasilkan lapisan lumpur setinggi 20 cm sebelum dilakukan penyemaian.
  • Buatlah bedengan dengan tinggi sekitar 10 cm dan lebarnya 100 cm dan buatlah drainase diantara bedengan tersebut.
  • Tebarkan benih yang sebelumnya sudah dilakukan perendaman.
  • Lakukan pemupukan selama 7 hari sekali untuk memberi nutrisi pada bibit.
  • Lakukan pemupukan menggunakan pupuk padi atau POC GDM Spesialis Pangan khusus tanaman pangan sebanyak 500 ml dan campurkan dengan air.

Cara Memperbanyak Anakan Padi

Setelah mengetahui hal-hal penting yang harus diperhatikan, selanjutnya ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memperbanyak anakan padi :

1. Penanaman Bibit Padi

Jangan gunakan bibit padi yang sudah tua dalam penanaman bibit padi. Gunakan bibit padi yang umurnya muda yaitu sekitar 10 – 15 Hari Setelah Semai (HSS). Dengan menggunakan bibit padi muda maka masalah stagnasi atau berhenti tumbuh sementara dapat dikurangi. Dengan begitu potensi untuk memproduksi anakan akan lebih banyak dan maksimal.

2. Kedalaman penanaman bibit padi cukup 1 – 2 cm

Agar anakan produktif tanaman padi jumlahnya meningkat maka hal ini penting untuk dilakukan. Bibit padi yang ditanam terlalu dalam justru akan membuat usaha memperbanyak anakan padi akan semakin susah dilakukan.

Karenanya tanamlah bibit tidak terlalu dalam agar pembentukan anakan padi semakin berpotensi. Hal ini karena bibit padi yang telah dilakukan perendaman maka pertumbuhan akarnya akan semakin maksimal. Selain itu penyerapan unsur hara baik mikro maupun makro pada tanaman juga akan semakin maksimal. Karenanya meskipun tidak terlalu dalam namun akar tanaman tetap dapat masuk ke dalam tanah untuk mendapatkan nutrisi.

3. Pemenuhan Nutrisi Phosphor (P)

Pemenuhan unsur P pada anakan padi akan membuat akar tanaman tumbuh dengan sehat, kuat, lebat dan panjang. Karenanya agar anakan padi yang dihasilkan bisa lebih banyak maka unsur P ini wajib diberikan.

Disarankan untuk tidak menambahkan penggunaan pupuk kimia dalam usaha meningkatkan jumlah anakan padi. Hal ini karena penggunaan pupuk organik cair GDM spesialis tanaman pangan saja sudah sangat cukup.

Hal ini karena pupuk tersebut sudah mengandung kadar phospat yang tinggi. Akan tetapi kandungan phospat dalam pupuk ini maupun yang ada di tanah tidak dapat diserap langsung oleh tanaman padi. Hal ini karena kandungan phospat terikat oleh tanah.

Karenanya disini diperlukan bakteri pengurai phospat, contohnya adalah bakteri Klebsiella oxytoca yang memang sudah ada dalam pupuk ini. Bakteri ini akan menguraikan phospat yang terikat dan terkandung dalam tanah, dengan begitu tanaman padi akan lebih mudah menyerapnya sebagai nutrisi untuk pertumbuhannya.

4. Pemberian Unsur Nitrogen saat memasuki Fase Vegetative

Dalam budidaya tanaman padi, dalam pertumbuhannya ketika memasuki fase vegetatif tanaman perlu mendapatkan unsur nitrogen. Apabila ingin memperbanyak anakan padi, maka pemberian unsur ini akan sangat membantu. Pemberian nitrogen akan membuat anakan padi menjadi anakan yang produktif karena akan mengoptimalkan pertumbuhan tanaman pada fase vegetatif.

Seperti yang kita ketahui bahwa udara memang mengandung unsur N yang tinggi yaitu sekitar 78%. Namun sekali lagi, tingginya unsur N ini tidak dapat langsung diserap oleh tanaman, dalam penyerapannya ini membutuhkan bantuan bakteri.

Lagi-lagi peran bakteri sangat penting dalam menguraikan unsur penting untuk pertumbuhan tanaman. Bakteri yang digunakan untuk dapat menguraikan unsur N yang ada di udara ini adalah Klebsiella oxytoca.

Dan bakteri ini sudah ada dalam Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan. Bakteri ini akan menambatkan unsur N yang ada di udara agar tanaman padi dapat mengolahnya menjadi nutrisi yang dibutuhkan. Unsur N ini dibutuhkan tanaman pada masa awal pertumbuhannya dan maksimum 5 hari setelah penanaman.

Asupan unsur hara N ini tidak boleh terlambat diberikan, apabila terlambat maka pertumbuhan anakan padi dapat berkurang atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Kekurangan unsur N juga dapat membuat tanaman padi rentan terkena penyakit, dan bila hal ini terjadi maka akan sulit untuk mengatasinya.

Namun Anda tidak perlu khawatir, bila pemberian Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan dilakukan dengan tepat maka kebutuhan unsur NPK tanaman akan terpenuhi. Ditambah lagi dengan pemberian Granule Bio Organik GDM SaMe akan mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro untuk tanaman.

5. Tambahkan ZPT

Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan juga mengandung hormon ZPT yang baik untuk pertumbuhan anakan padi. Selain di dalamnya juga mengandung 7 bakteri baik lainnya yang akan menggemburkan dan menyuburkan tanah.

6. Gunakan Sistem pengairan dengan Sistem Intermitten

Irigasi atau pengairan yang baik untuk tanaman padi yang menggunakan sistem Intermitten. Sistem ini yaitu pengairan yang dilakukan secara berselang dan membutuhkan pengaturan kapan lahan digenangi maupun dikeringkan.

Pastikan sistem pengairan yang diberikan pada tanaman dilakukan secara periodik. Cara ini dilakukan dengan pengairan, kemudian dibiarkan hingga kering (tanah mengalami pecah rambut). Setelah itu lahan diairi lagi dan seterusnya.

7. Jaga Jarak antar tanaman padi

Sistem penanaman jajar legowo adalah sistem penanaman yang paling baik untuk menghasilkan populasi tanaman padi dalam jumlah banyak. Jarak antar tanaman padi merupakan hal penting karena akan mempengaruhi penyerapan cahaya matahari bagi proses fotosintesisnya.

Selain itu jarak antar tanaman juga akan mempengaruhi efektivitas penyerapan hara oleh akar, sirkulasi udara, kebutuhan air, mempengaruhi suhu dan kelembaban, hingga populasi gulma dan OPT.

Tanaman padi umumnya ditanaman dengan jarak antar tanamannya 20 x 20 cm, 25 x 25 cm, 27,5 x 27,5 cm hingga 30 x 30 cm. Meskipun tanah yang digunakan adalah tanah yang subur, namun jarak antar tanaman tidak boleh terlalu rapat. Meskipun dengan jarak yang rapat akan membuat anakan padi banyak terbentuk, namun anakan ini tingkat produktivitasnya akan kurang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *