Anak belajar untuk ulangan kadang diiringi rasa cemas dan tekanan. Hindari hal tersebut dengan memperbaiki cara anak belajar.
Anak belajar saat menghadapi ulangan kadang kita pun turut cemas, benar nggak, Ma? Biarpun sudah rajin belajar dan rajin mengerjakan PR, anak-anak tetap saja cemas saat harus menghadapi ulangan ya, Ma. Apalagi sudah menjelang ujian atau ulangan kenaikan kelas nih. Bisa-bisa si kecil makin stres ya.
“Tiba-tiba blank aja gitu, Ma, begitu sampai di kelas dan disodorin soal.”
Itu sih kata anak saya.
Konon katanya, itu adalah yang namanya test anxiety, kecemasan yang kadang dialami oleh anak-anak ketika mengikuti tes atau ulangan. Biasanya kecemasan ini muncul akibat tekanan, agar jangan sampai gagal dan bisa dapat nilai bagus.
Hayo, dari manakah anak belajar mendapatkan tekanan tersebut? Jangan bilang kalau ia mendapatkan tuntutan itu dari Mama ya.
Ini sebenarnya sih normal ya, tapi pada beberapa anak, kecemasan ini akan dirasakan semakin intens dan mengganggu.
Bahkan tubuh fisiknya pun jadi terpengaruh, Ma, dan kemudian muncullah gejala-gejala seperti jantung berdegub kencang, napas memburu, keringat dingin menetes, tangan gemetar, dan perut mulas.
Duh, bayangin, Ma, gimana rasanya? Sudah harus dapat nilai bagus, masih harus merasakan yang kayak gitu. Kasihan banget kan, si kecil? Hiks.
So, dari beberapa sumber saya mengumpulkan tips mendampingi anak belajar untuk ulangan di sekolah tanpa harus menuntut yang berlebih padanya hingga berakibat timbul kecemasan.
1. Mulailah dari catatan dan rangkuman yang baik
Mencatat adalah salah satu cara untuk mengingat apa pun yang sudah diajarkan atau dibaca oleh si kecil.
Anak belajar dengan merangkum akan membuat materi pelajaran yang harus ia pelajari jadi lebih ringkas.
Catatan yang rapi dan sistematis akan membuat acara belajar lebih ringan. Sesuaikan dengan gaya belajar anak ya, Ma.
Kalau si kecil adalah tipe visual dan kinestetis, maka mungkin dengan bantuan highlighter (ia meng-highlight bagian yang penting) akan mempermudahnya belajar. Jika si kecil bergaya belajar auditori, maka mungkin Mama bisa membantunya dengan membuat rekaman-rekaman materi di smartphone.
2. Jangan belajar dadakan
Belajar dengan lebih rutin akan lebih baik hasilnya dibandingkan sistem belajar SKS, atau sistem kebut semalam. Aih, itu mah kita pas mahasiswa dulu ya. Hahaha.
Dengananak belajar rutin, maka anak akan menguasai materi pelajaran dengan lebih baik seingga percaya dirinya saat ulangan nanti juga akan lebih besar.
3. Tidak memasang target terlalu tinggi
Setiap anak berbeda tingkat penyerapan materinya. Ini harus disadari lebih dulu oleh Mama jika ingin si kecil tak terbebani oleh tuntutan nilai harus selalu bagus. Pun demikian juga, setiap anak juga berbeda-beda minatnya.
Prinsipnya, jangan mengajarkan ikan untuk memanjat pohon.
Ya, itu sebenarnya pendapat saya pribadi sih. Saya lebih suka menggenjot mata pelajaran yang paling kuat dikuasai oleh si kecil, ketimbang stres belajar pelajaran yang berpotensi mendapat nilai jelek karena nggak diminatinya.
Soalnya percuma juga sih, Ma. Hehehe. Sama-sama stres, mendingan pertajam kekuatannya saja.
Mungkin Mama berbeda pandangan dengan saya. And that is completely fine! Bukankah metode parenting masing-masing orang juga berbeda?
Yang penting, hargai saja setiap usaha si kecil. Bagaimanapun hasilnya, ia sudah berusaha maksimal lho.
4. Pelajari beberapa cara untuk menenangkan diri
Ada beberapa cara untuk menenangkan diri saat kecemasan melanda yang bisa dipelajari oleh si kecil.
Misalkan, Mama ajak si kecil untuk menciptakan mantra-mantra yang harus dilafalkannya saat akan menghadapi ulangan.
“Aku sudah belajar. Aku pasti bisa.”
Kemudian ajarkan si kecil untuk menarik napas dan mengembuskannya beberapa kali dalam-dalam. Dengan begini, detak jantungnya tak berdegub cepat lagi sehingga ia pun akan lebih tenang.
Nah, bagaimana jika kecemasan ini berlanjut, bahkan hingga terjadi kapan saja? Sebaiknya segera ajak si kecil untuk berkonsultasi dengan psikolog atau Mama juga bisa mendiskusikannya dengan guru pembimbing si kecil di sekolah.
Temani anak belajar tanpa ada tekanan ya, Ma. Buatlah mereka merasa nyaman saat belajar. Dan ajarkan pada si kecil agar tidak menyontek saat ulangan nanti.
Jangan membebani anak belajar dengan segala macam nilai akademik yang bisa bikin anak cemas. Biarkan anak-anak melakukan yang terbaik menurut versi mereka.